TERLALU BAIK

"Ndri gue mau cerita deh, tapi janji ya jangan bilang siapa-siapa," kata temanku sambil mengalihkan pandangnya keluar jendela.

"Cerita tentang apa? Tentang chat lu yang dikacangin di grup itu?" tanyaku.

"Iy- Eh bukan!" jawabnya cepat. "Semalem gue kan ke rumah Icha ya. Sepi tuh. Terus gue nyoba buat nyium dia, eh gue malah digampar," tuturnya.

"HAHAHA! Lagian elu goblok. Ada tahapnya tai kalo mau gituan mah, gabisa langsung sosor." balasku.

"Tapi bener deh, otak gue kayaknya emang kotor banget. Kayak berlawanan gitu sama sifat cewek gue yang ini." tuturnya lagi. "Rasanya tuh kayak..."

"Kayak apa? Dia terlalu baik buat elu?" tanyaku.

"Iya. Dia terlalu baik." jawabnya sambil menarik napas dalam, dan mengembuskannya penuh penyesalan.

Saat aku kehabisan kata untuk menenangkannya, handphoneku berbunyi. Ada pesan singkat yang masuk.

"Eh gue balik duluan ya. Ada yang kangen minta disamperin."

Aku pun pamit, dan beranjak pergi.

































"Cha, mau di perut apa di dalem?"

"Ah di dalem aja, Ndri."




































Hehe.

—lunatictwister
#AksaraSelepasSenja

Share this:

CONVERSATION

3 comments: